Topik Calon Bupati Blora-tabloid INFOKU 82

Persaingan Menuju Blora 1 mulai Tampak
INFOKU, BLORA- Pasca pemilu Presiden (pilpres) yang memunculkan presiden & Wapres  terpilih 2014-2015  Joko Widodo & Jusuf Kalla, aroma persaingan menuju Blora 1 mulai tampak.
Sudah ada 2 pasangan nama yang bakal muncul muncul, bahkan menguat dan menjadi perbincangkan dikalangan masyarakat Blora secara luas.
Padahal sebelumnya pasangan K2 (Kokok-Kusnanto) sempat menguat, namun namanya politik perlahan mulai tak terdengar keras lagi gaungnya.
Kedua pasang bakal calon Bupati (Cabup)  dan calon Wakil Bupati yang akan berlaga pada Pemilukada Blora 2015 mendatang yakni Joko Nugroho-Edi Harsono dan Kusnanto-Abu Nafi.
Padahal sebelumnya pasangan K2 (Kokok-Kusnanto) sempat menguat namun namanya politik perlahan mulai tak terdengar keras lagi gaungnya.
Untuk pasangan Kusnanto-Abu Nafi kereta politik yang digunakan sudah pasti yakni Partai Golkar yang memperoleh 8 Kursi dan PPP yang memperoleh 5 kursi di DPRD.

Bahkan kepada INFOKU, Kusnanto yang ditemui disela-sela open house lebaran, mengatakan dirinya akan maju bersama Abu Nafi.
“Yang jelas saya akan maju dengan Abu Nafi,” katanya singkat tanpa menyebut siapa yang cabupnya.
Seperti diketahui Abu Nafi saat ini duduk sebagai Wakil Bupati yang juga ketua PPP kabupaten Blora, sementara Kusnanto masih menjabat sebagai ketua DPRD sekaligus sekretaris DPD Partai Golkar Blora.
Saat dikonfirmasi Abu membenarkan dirinya akan bergandengan dengan Kusnanto, akan tetapi belum disebutkan siapa yang akan menjadi Cabup & Cawabupnya.
“Tunggu kesepakatan nanti,” katanya singkat.
Sementara Pasangan Djoko Nugroho-Edi Harsono yang sangat ramai dibacarakan, akan menggunakan kereta politik yang digunakan untuk pilpres lalu, yakni PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura.
Dari data yang berhasil dikumpulkan INFOKU baik dari jajaran kepengurusan DPD PDIP Jateng maupun Pengurus DPC PDIP Blora, nampaknya PDIP tidak mau hanya sekedar dijadikan kereta politik saja, tanpa menempatkan orangnya.
Seperti diketahui PDIP yang merupakan ujung tombak koalisi partai pada Pilpres lalu, tentunya tidak mau kalau kadernya tidak duduk minimal wakil Bupatinya.
Sebagai mana diketahui Djoko Nugroho atau yang dikenal dengan panggilan Kokok saat ini menjabat Bupati Blora, pada Pemilu Kada lalu menggunakan kereta politik Partai Demokrat dan partai pendukung lainnya seperti Hanura dan PKB.
Sedang Edy Harsono yang saat ini masih duduk sebagai anggota dewan dari partai Hanura, saat pemilu 9 Mei lalu partainya hanya memperoleh 1 Kursi, sangat jauh dibanding PDIP yang memperoleh 6 kursi dewan.
Dengan pertimbangan inilah tentunya PDIP tidak akan mudah merekomendasikan pasangan Djoko Nugroho-Edi Harsono sebagai pasangan yang akan diusung partainya.
Kalangan dan simpatisan PDIP banyak yang berkeinginan agar minimal wakil bupati dipilih dari kalangan partainya.
Sedangkan pencalonan Kokok sebagai Calon Bupati partai ini kemungkinan besar akan mulus, mengingat dia masih menduduki jabatan Bupati Blora saat ini.(Endah/Tanti/Agung)

Lihat Model Tabloid....
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru