PRT Wisudawan Terbaik

PRT yang Jadi Wisudawati Terbaik Mengaku Terinspirasi Presiden Jokowi

Rabu, 27 Mei 2015 | 04:49 WIB

Dokumen Pribadi DarwantiDarwati (23) (kanan), foto bersama keluarganya di sela prosesi wisuda. Darwati yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga itu berhasil menyabet lulusan terbaik, dengan IPK 3,68.

SEMARANG, KOMPAS.com — Kesuksesan Presiden Joko Widodo menjadi orang nomor satu di Indonesia ternyata menginspirasi Darwati (23), seorang pembantu rumah tangga (PRT), untuk terus belajar di bangku akademik.
Darwati memang saat ini masih bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Namun, ia sukses mengakhiri proses belajarnya dalam program strata satu di Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang.
Menurut Darwati, Presiden Jokowi dianggap sebagai sosok inspirator yang pantang menyerah. Meski berasal golongan rakyat biasa, Jokowi ternyata mampu menjadi pemimpin Indonesia. Semangat itu pun tertanam kuat dalam dirinya.
“Saya sangat terinspirasi dengan Pak Jokowi. Beliau pantang menyerah hingga cita-citanya menjadi presiden terkabulkan. Saya ingin sekali bisa bertemu dengan Bapak Presiden,” ujar Darwati, Selasa (26/5/2015).
Darwati sendiri sukses menjadi salah satu wisudawati terbaik di jurusan administrasi niaga. Indeks Prestasi Komulatif-nya mencapai 3,68, hingga dia meraih predikat cum laude.Kesuksesan itu juga mengantarkannya mendapat tawaran beasiswa strata dua (S-2) dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
Dara asli Kabupaten Blora itu ditawari untuk memilih salah satu program studi di Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Hanya saja, ia diminta untuk mendaftar secara normal layaknya calon mahasiswa biasa. Namun, ketika sudah masuk, segala pembiayaan akan ditanggung melalui beasiswa.
Tawaran tersebut langsung ditanggapi Darwati. Tak ingin membuang kesempatan, dia menerima tawaran sang menteri, hingga akan berupaya mendaftarkan diri di program studi pilihannya tersebut. Di balik kesuksesannya itu, dia tetap ingin bisa mendapat pekerjaan yang layak hingga mengangkat derajat orangtuanya.
“Saya pengin banget bisa angkat derajatnya orangtua. Bisa mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa membantu keluarga,” tuturnya.


Untuk kuliah lanjutan ini, ia akan meminta izin dari orangtua dan majikannya untuk ikut mendaftar di program Pascasarjana Undip Semarang. Namun, sembari menunggu proses tersebut, ia mengaku masih bekerja sehari-hari sebagai pembantu rumah tangga.