Kriminal anak



Rabu, 10 Juni 2015 , 05:20:00
Edan! Setubuhi Anak Sendiri demi Pesugihan
SIMALUNGUN - Juli Ardiansyah (41) tega berulang kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri AW (15), sejak kelas V SD hingga kini duduk di bangku kelas II SMP.
Pria ini mengaku melakukan tindakan bejat itu untuk pesugihan. Katanya, jika ia menyetubuhi gadis, keris pusaka miliknya bisa mendatangkan rezeki sehingga dia bisa membayar utang-utangnya.
Dan, setelah sekitar 3 tahun berlangsung, aksi Juli terungkap setelah AW menceritakan hal tersebut kepada teman sekolahnya. Selasa (9/6) sore, personel Unit PPA Polres Simalungun dipimpin Ipda Sri Umiyatun pun menangkap Juli saat melintas di Simpang Dua, Kota Siantar.
AW yang merupakan warga Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun ini sebelumnya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Simalungun didampingi Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Simalungun Kostaria Purba.
Juli langsung dibawa ke Asrama Polisi Jalan Sangnaualuh, Siantar Timur. Semula ia tidak mengakui perbuatannya. Petugas kemudian mempertemukannya dengan AW yang dijemput dari sekolahnya dan akhirnya Juli mengakui semua perbuatannya.  
Kepada polisi dan sejumlah wartawan, AW mengatakan bahwa ia sudah sering dicabuli oleh ayah kandungnya. Kejadian pertama kali dilakukannya pada malam di tahun 2012 silam, saat AW masih duduk di bangku kelas V SD.
"Sudah sering, terakhir bulan 4 lalu, di sawitan, saat aku diantar sekolah sama bapak. Aku diajak di sawitan arah ke Marihat Manda," kata AW dengan isak tangis saat ditanyai Metro Siantar (grup JPNN).
Meski demikian, ia tetap tidak tega dengan keadaan ayahnya yang terus diinterogasi polisi dan tangan diborgol. "Sedih, enggak tega lihat bapak," katanya sembari mengusap air matanya.
AW menambahkan, sebenarnya pada awal Mei lalu, ia sudah menceritakan peristiwa tersebut kepada kakak kembarnya SS dan neneknya.
Namun, tidak ada tindakan apapun dari kedua orang tersebut. Namun, sepengetahuannya, neneknya juga menyampaikan hal tersebut kepada ibu kandung AW. Namun, My (40), ibu AW, tidak berbuat apapun.
Sementara, ibu korban, My, yang mendampingi anaknya mengatakan bahwa selama ini ia tidak mengetahui perbuatan suaminya.
Mengenai kehidupan rumah tangganya, ia mengaku bahwa selama ini ia dengan suaminya baik-baik saja, termasuk "urusan di tempat tidur". Ia sendiri tidak mengetahui bahwa suaminya menuntut ilmu gaib.
"Nggak tahu. Yang aku tahu ada gurunya dari Sidamanik, katanya cuma ilmu pencak silat saja. Itupun, setelah kakek itu meninggal, dia nggak pernah lagi," jelasnya.
Sementara, Juli kepada wartawan mengatakan bahwa ia memercayai bahwa keris yang dipegangnya mampu mempermudahnya mencari rezeki dan memudahkannya membayar seluruh utang-utangnya. "Syaratnya, harus begituan dengan gadis, supaya keris itu bisa bantu aku cari rezeki," katanya.
Dia mengatakan, keris itu ia miliki dari guru spiritualnya saat di Medan dulu. Tetapi, sebulan lalu, ia sudah mengubur keris pemberian kenalannya semasa lajang itu. Ia merasa bahwa telah ditipudaya oleh keris yang dipercayainya mampu mengeluarkan dirinya dari kesulitan ekonomi.
"Sudah kukubur. Aku nyesal, kenapa anakku yang kujadikan korban," katanya tertunduk.
Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Triyatno Pamungkas didampingi Kanit PPA Polres Simalungun membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif kepada saksi, korban dan pelaku.  (lud/ar)