2016 Jalan Raya di Jateng Semuanya Mulus



Targetkan Jalan Raya di Jateng Semuanya Mulus ditahun 2016
Minggu, 22 November 2015
INFOKU, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pada akhir tahun 2016 mendatang seluruh jalan raya provinsi, mulus.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016, Pemprov menganggarkan Rp 2,5 triliun untuk infrastruktur.
”Harapan kita tahun 2016 ini selesai jalan-jalan itu, sudah selesai semua, sudah mulus semua,” kata Sekda Provinsi Jateng, Sri Puryono. 
Warga menancapi papan bertuliskan harapan agar perbaikan segera dilangsungkan pada Proyek betonisasi di Jalan Raya Semarang - Purwodadi tepatnya di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
Ia mengatakan, dalam APBD 2015 pembangunan dan pemeliharaan jalan raya memang belum seluruhnya selesai. Dikarenakan ketersediaan anggaran yang ada, yakni Rp 2,2 triliun belum mencukupi.
”Kemarin, kan, belum selesai, belum mencukupi. Sisanya sambil pemeliharaan yang sudah, dan sambil yang belum,” katanya.
Dalam RAPBD tahun 2016 Provinsi Jateng total belanja daerah mencapai Rp 20,077 triliun.
Sementara untuk infrastruktur jalan dan jembatan, nilainya mencapai Rp 2,5 triliun atau sekitar 12 persen dari total belanja daerah. Angka tersebut meningkat sekitar Rp 0,3 triliun dari APBD 2015.
”Sekarang apakah masih terasa ada jalan (jalan provinsi) jelek?” ujar Sekda.
Adapun untuk perbaikan jalan raya, tahun 2016 direncanakan sepanjang 382,22 kilometer. Sepanjang sepanjang 240.76 kilometer di antaranya berupa peningkatan/pelebaran jalan, sementara 141 kilometer berupa peningkatan struktur.
”Selain program peningkatan kapasitas jalan, juga akan dibangun pelebaran jembatan kurang lebih 287 meter, total jembatanya 66 tempat,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Prioritas kebijakan infrastruktur bidang bina marga antaralain peningkatan ruas jalan dan jembatan yang berada di perbatasan provinsi, akses wisata, akses penghubung pansela-pantura, pembangunan perkotaan dan perdesaan, alternatif jalan nasional, akses langsung jalan arteri, daerah rawan bencana, dan lainnya.
”Lokasi itu terutama berada di jalur antar pusat-pusat kegiatan sosial ekonomi, jalur alternatif, akses pariwisata, jalur perbatasan, dan penghubung Pantura-Pansela,” kata Ganjar.(Tanti/TRB)