Nama Presiden Di catut

Politisi Catut Nama Presiden, Kurtubi: Umumkan Saja Siapa, Biar tak Ada Fitnah
Kamis, 12 November 2015
JawaPos.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kemarin mengungkapkan adanya politisi yang menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam izin perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Kata dia, politisi itu menjanjikan perpanjangan kontrak dengan mencatut nama Jokowi dan JK.
Ocehan Sudirman itu dibenarkan ‎Anggota Komisi VII DPR dari fraksi Hanura, Inaz Nasrullah. Dia mengaku bahwasannya kabar itu sudah terdengar di komisi VII DPR sejak rapat kerja bersama Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. "Itu pernah terungkap dalam raker," ujarnya di Jakarta, (11/11).
Kala itu, komisi VII bertanya tentang siapa politikus yang mengimi-imingi pihak PT Freeport. "Pak Sudirman bilang bukan dari Senayan. Politisi kan banyak‎. Orang sekarang partainya nggak di Senayan, ngaku politisi kan," ‎imbuhnya.
Dikarenakan bukan dari Senayan, dirinya pun tak bertanya lebih lanjut kepada Sudirman. "Politisi di luar senayan, saya ga bisa komentar apa-apa siapa orang itu, tapi kita tidak bertanya siapa orangnya," sebut Inaz.
Lebih lanjut dia menyarankan agar Sudirman melaporkan hal tersebut ke Kepolisian. Sebab, jika benar nama presiden dan wapres dijual demi sebuah kepentingan, kata dia itu pelanggaran besar.
"Kalau nama presiden dan wapres dicatut, laporkan ke penegak hukum, kepolisian, harus diusut. Jangan mencatut-catut nama Presiden dan Wapres,"‎ tandasnya.
Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Nasdem, Kurtubi mendesak agar Sudirman membeberkan nama politisi yang menjual nama Jokowi dan JK.
"Disebutkan saja namanya supaya tidak menimbulkan fitnah. Disebutkan siapa, jadi tak perlu pakai clue-clue. Kalau memang iya, umumkan," serunya.
Ya, menurutnya Sudirman harus berani malaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian agar tidak menimbulkan kecurigaan para anggota di DPR.

"Mungkin dia takut dituntut. Tapi kalau sudah ada bukti dan ada hasil investigasi ya diumumkan saja. Agar satu sama lain tidak saling curiga," pintanya. (dna/JPG)