Tak Ada Biaya Evakuasi

Tak Ada Biaya Evakuasi, 
Dokter Muda Ini Dikabarkan Meninggal Saat Bekerja di Kepulauan Aru
Kamis, 12 November 2015 
AMBON, KOMPAS.com — Dionisius Giri Samudra, dokter yang sedang mengikuti program magang di RS Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, dikabarkan meninggal dunia di lokasi tugasnya.
Selamat jalan Dr. Dionisius Giri Samudra. Satu lagi dokter meninggal di tempat tugas,” demikian ditulis Bambang Budiono, dokter Rumah Sakit Awal Bros, Makassar, Sulawesi Selatan, lewat akun Facebook-nya, Rabu (11/11/2015) sekitar pukul 18.25 Wita.
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, dokter muda asal Makassar itu menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya.
Dia tak dapat ditangani dokter di tempat kerjanya karena fasilitas yang sangat terbatas sehingga harus dirujuk. Dia dirujuk setidaknya ke rumah sakit di Makassar, kampung halamannya.
Sejumlah rekannya sesama dokter telah berusaha mencarikan solusi agar Dionisius cepat dirujuk, tetapi sulitnya alat transportasi menjadi kendala.
Perjalanan dari Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, ke Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, jika menggunakan pesawat udara membutuhkan waktu hingga 3,5 jam.
Namun, jadwal penerbangan dari Dobo menuju Ambon tidak menentu. Jika menggunakan kapal laut maka waktu tempuh akan jauh lebih lama.
Namun ada kendala dalam hal biaya untuk evakuasinya...selain itu juga mengenai pesawat yang akan menjemput ke sana...,” tulis dokter Bambang masih melalui akun Facebook-nya.
Jika dokter Dionisius harus dievakuasi menggunakan biaya sendiri, dipastikan sangat sulit. Sebab, berdasarkan informasi yang diperoleh, gaji dokter peserta program magang hanya sekitar Rp 2,5 juta.
Dionisius mulai bertugas di RS Cenderawasih pada Juni 2015, sesuai informasi yang diunggah lewat akun Facebook-nya.

Editor
: Ervan Hardoko
Sumber