Pasar Induk Blora



Blora Akan Miliki 2 Pasar
INFOKU, BLORA- Penataan kawasan Pasar Kota Blora mendesak dilakukan.
Banyaknya pedagang yang berjualan di sepanjang Jl.MR.Iskandar mulai pertigaan depan pasar hingga perempatan GNI membuat suasana tengah kota semrawut dan kumuh setiap pagi hingga tengah hari.
Begitu juga dengan para pedagang yang memenuhi jalan bekas rel kereta api milik PT.KAI dari Jl.Sumodarsono hingga Kantor BPN sepanjang 400 meter.
“Info dari Disperindagkop UMKM, total ada 2000 an pedagang di Pasar Blora baik yang di dalam pasar induk, tepi jalan hingga pasar rel. Tidak mungkin semua pedagang dipaksa masuk ke Pasar Induk karena kapasitasnya terbatas. Oleh karena itu Pemkab perlu menyediakan lahan baru untuk menata pedagang yang berjualan di tepi jalan dan bekas rel kereta. Yakni dengan membangun pasar baru di kawasan Gabus Kel.Mlangsen,” ucap Wakil Bupati H.Arief Rohman.
Dengan kata lain Kota Blora kedepan akan memiliki 2 pasar besar. Dimana pasar baru di kawasan Gabus nanti akan digunakan untuk menampung dan menertibkan para pedagang sayur basah yang selama ini berjualan di jalan dan sepanjang lahan milik PT.KAI atau pasar rel.
“Kita akan pecah pasar menjadi dua. Pasar Induk tetap dipertahankan sebagai pasar kering, bumbu-bumbu kering dan perabotan rumah tangga lainnya. Sedangkan Gabus nanti digunakan untuk pasar basah dengan los yang lebih luas dan sarana parkir yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas di jalan raya,” lanjut Wabup.
Ia juga menjelaskan bahwa hingga sampai saat ini pihak Disperindagkop UMKM telah melakukan pengukuran lahan seluas kurang lebih 3 hektare di selatan SPBU Gabus untuk lahan pembangunan pasar baru.
“Lahan tersebut merupakan tanah Pemkab bekas tanah bengkok Kelurahan Mlangsen. Jadi tidak akan melanggar perubahan alih fungsi lahan,” tandasnya.
Seperti yang disampaikan Bupati H.Djoko Nugroho beberapa kali sebelumnya, bahwa pembangunan pasar di Gabus akan dilakukan pada tahun 2017 mendatang.
“Tidak ada yang akan menggusur pedagang. Pasar dibangun dahulu, setelah selesai baru nanti pedagang disuruh pindah kesana. Semua fasilitas penunjang akan dilengkapi,” ujarnya.
Selama ini banyak pedagang yang menempati lahan bekas rel kereta milik T.KAI untuk berjualan. Cepat atau lambat aset tersebut pasti akan diambil alih oleh PT.KAI, sehingga Pemkab sejak dini ingin memberikan tempat yang lebih nyaman untuk para pedagang untuk berjualan dengan membangun pasar baru. 
Disamping itu Pemkab juga ingin mewujudkan Kota Blora yang bersih, rapi dan indah. Penataan pasar menjadi salah satunya. “Besok Pak Bupati akan ke Jakarta diundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk presentasi penilaian penghargaan Adipura. Jika kota kita bersih, tertib dan rapi, pasti penghargaan itu akan dengan mudah dibawa pulang,” pungkasnya. (Endah/IB)


Baca Model tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru