Tradisi Peringatan Hari Jadi Blora ke 267



Sekilas Tradisi Peringatan Hari Jadi Blora ke 267
INFOKU, BLORA- Tradisi peringatan hari Jadi Kabupaten Blora pada tahun 2016 lain dari tahun-tahun sebelumnya.
Diawali dari kegiatan ziarah ke makam Bupati tempo dulu yang diikuti langsung oleh Bupati H.Djoko Nugroho, Wakil Bupati H.Arief Rohman, jajaran Forkopimda dan pimpinan SKPD serta Lurah/Kades se Kabupaten Blora. Tidak hanya di pemakaman Tirtonatan saja, ziarah juga dilaksanakan di Makam Gedong Ageng Sunan Pojok di selatan Alun-alun Blora.
 Kirab Pusaka Blora malam hari Sebelum dilaksanakan Kirab Budaya esok harinya
Serta dilanjutkan ziarah ke Makam Ir.Basuki Widodo yang tidak lain adalah Bupati Blora 2001-2007, kakak kandung Bupati Blora H.Djoko Nugroho.
“Alhamdulillah rangkaian acara ziarah berjalan lancar. Ini sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur yang dahulunya sudah menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk membangun Blora. Semoga kegiatan ini akan membawa keberkahan bagi kita semua,” ucap Bupati H.Djoko Nugroho.
Tradisi selanjutnya Kirab Pusaka Kabupaen Blora yang dilakukan Kamis malam (8/12/2016).
Tradisi ini memang beda dari tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan tiap tanggal 10 Desember malam hari.
Ada yang cukup menerik dari rangkaian tradisi ini Sempat diwarnai hujan gerimis sebelum pemberangkatan.
Akhirnya prosesi Kirab Pusaka dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Blora ke 267 berjalan lancar. Kirab mengelilingi pusat Kota Blora dengan membawa pusaka Keris Kyai Bisma peninggalan Bupati pertama Blora dan senjata lainnya.
Mengambil start dari Pendopo Rumah Dinas Bupati. Kirab dilepas oleh Bupati H.Djoko Nugroho didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman  beserta Plt.Sekda Ir. Sutikno Slamet.
Berawal dari Pendopo Rumah Dinas Bupati, rombongan kirab berjalan ke arah Jl.RA Kartini, Jl. Dr.Sutomo, Jl. Gunung Sumbing, Jl. Pemuda, Jl. Arumdalu, Jl. Kolonel Sunandar, Jl.Nusantara, Jl. KH Ahmad Dahlan, Jl. Abu Umar, lantas kembali ke Jl. RA Kartini dan masuk ke Pendopo Rumah Dinas Bupati kembali.
Setibanya kembali di Pendopo Rumah Dinas Bupati dilakukan serah terima pusaka dari petugas pembawa Keris Kyai Bisma kepada Songsong Agung Adipati Blora yakni H.Djoko Nugroho. Kemudian seluruh benda pusaka disimpan kembali ke dalam Kabupaten.
Tak berselang lama, hujan turun deras. Sehingga para peserta kirab terpaksa berteduh di pendopo rumah dinas Bupati sambil dihibur pentas wayang kulit 9 dalang dengan 15 sinden persembahan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Blora dan DPPKKI.
“Alhamdulillah rangkaian kirab pusaka dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Blora ke 267 berjalan lancar. Sekarang justru turun hujan deras, semoga ini pertanda keberkahan untuk Blora kita tercinta. Mari berdoa bersama agar Blora kedepan bisa lebih baik lagi dalam segala bidang,” kata Bupati.

Bupati Blora Selalu diserbu masyarakat  saat Kirab Budaya HUT Blora untuk berjabat tangan

Tradisi terakhir yang merupakan Puncak Hari Jadi Kabupaten Blora ke 267 pada tanggal 11 Desember 2016 yang jatuh pada hari Minggu ini diperingati dengan pelaksanaan Kirab Budaya.
Kirab diawali langsung oleh Bupati H.Djoko Nugroho beserta istri, Ibu Hj. Umi Kulsum mengenakan pakaian adat kebesaran jawa bak seorang raja dan ratu, diikuti ketiga putranya serta ajudan.
Dengan diiringi musik tetabuhan gamelan jawa oleh anak-anak dari sanggar seni Cahyo Sumirat, pelaksanaan kirab benar-benar seperti kirab ala keraton Solo ataupun Yogyakarta.
Tidak hanya menonton, mereka berebut tangan Bupati untuk berjabat tangan, meminta doa akan bisa sukses seperti Bupatinya. 
Mulai anak-anak, remaja hingga ibu-ibu meminta jabat tangan dengan Bupati dan istri. Bupati pun tidak sungkan melayani warga masyarakatnya yang meminta jabat tangan. Semua dilayani dengan senyuman lebar dan keramah tamahan.(Endah/Agung)

Baca Model tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru