Pendampingan untuk Eks Mucikari



Pendampingan untuk Eks Mucikari di Lokalisasi Dorokandang
INFOKU, REMBANG – Acara penutupan lokalisasi di Desa Dorokandang, Kecamatan Lasem,  dihadiri Bupati Rembang Abdul Hafidz, Dandim 0720/Rembang, Letkol Inf Darmawan Setiady, Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso, Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Lasem dan kepala desa se-Kecamatan Lasem serta 14 mantan mucikari.
Penutupan tempat prostitusi ini juga tak lepas dari peran semua pihak, baik dari jajaran Forum Koordinasi Kecamatan (Forkopimcam), MUI, tokoh ulama dan tokoh masyarakat di dalam melakukan pendekatan persuasif kepada mereka yang terjerumus di jalan yang salah itu, sedikitpun tidak ada tindak kekerasan yang terjadi.
Pendekatan secara kekeluargaan dimulai sejak awal tahun ini, beberapa kali pengajian juga digelar di lokalisasi tersebut sebagai bentuk siraman rohani. Selanjutnya pemkab juga memfasilitasi pelatihan pembuatan tempe bagi para mucikari yang langsung mendatangkan nara sumber eks PSK Dolly Surabaya dan kemudian disusul pelatihan membatik dari pihak pemerintah desa.
Bupati menuturkan, pemkab dalam pembersihan prostitusi ini membantu dalam bentuk pendampingan berupa pelatihan life skill dan permodalan usaha. Harapannya, eks mucikari bisa beralih mata pencaharian yang halal.
“Pemerintah sadar harus bertindak cepat agar mereka bisa cepat bergerak, sehingga sumber perekonomian mereka tidak terputus. Dana stimulan untuk modal usaha akan kita berikan besok (saat upacara Hari Jadi kabupaten Rembang ke-276 tanggal 27 Juli 2017). Nanti kalau tidak cukup, maka kita akan fasilitasi melalui perbankan atau dari CSR perusahaan- perusahaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menyampaikan apresiasi kepada para eks mucikari yang telah bersedia dengan ikhlas meninggalkan dunia hitam. Menurutnya, manusia yang mulia adalah mereka yang ingin lebih baik dari hari sebelumnya. 
Keberhasilan penanganan penyakit masyarakat di Dorokandang akan dijadikan pintu masuk untuk penertiban segala bentuk penyakit masyarakat di daerah lain. Bupati berharap, Rembang bisa menjadi kabupaten yang kondusif dan bersih dari penyakit masyarakat.
Salah satu eks mucikari, Jasmi mengaku senang bisa berhenti dari pekerjaan haram itu. Ia sekarang sudah memulai usaha warung kopi, dan rencananya jika diberikan bantuan modal dari pemerintah akan digunakan untuk tambahan modal usahanya.
“Kalau dikasih uang nanti ya buat tambahan modal usaha Mas. Kemarin saya tidak ikut pelatihan membatik, tapi saya sudah buka usaha warung kopi,” pungkasnya.(Imam/KM)

Baca Model Cetak tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru