TOPIK Blora “Wis Wayahe Kuncara”



Blora “Wis Wayahe Kuncara”
INFOKU, BLORA- Melihat kalimat diatas memang Tidak dapat dipungkiri Kabupaten Blora, sudah saat lebih diperhitungkan di Tingkat Nasional.
Perubahan yang cukup drastis era pemerintahan Bupati Djoko Nugroho diperiode ke dua, yang didampingi Wakil Bupati H Arief Rohman, baik pembangunan fisik maupun non fisik.
Walau masih ada kekurangannya, namun kelebihan apa yang dibuat Kokok panggilan akrab Bupati k 27 Blora ini, dalam kurun waktu 7 tahun ternyata lebih banyak positifnya.
Memang persolaalan klasik seperti Pelaksanaan proyek fisik APBD yang baru dikerjakan pertengahan tahun, akan tetapi keterlambatan itu diinbangi dengan  pelaksanaan pembangunan yang boleh dibilang cukup spektakuler.
Bila kembali melihat sepak terjang Djoko Nuhroho ditahun pertama dan kedua saat menjabat, yakni tahun 2011 dan 2012 lalu pembangunan fisik seolah terhenti.
Sehingga tidak dapat diungkiri diatun awal pemerintahnya, masyarakat banyak yang pesimis pembangunan Blora sesuai visi dan misinya akan berjalan.
Saat itu Kokok masih berkutat pembenahan Biroktasi, dalam hal ini penataan personil di birokrasi untuk menggerakan Gerbong Pembangunan yang akan bergerak.
Hal ini dibuktikan di tahun Ketiga dan sampai saat ini perubahan yang cukup berarti terlihat mulai nyata.
Sehingga diakhir Periode Pertama memimp[in Blora sudah berhasil  membangun Seperti Gedung Samin Surosentiko yang di bangunnya, merupakan pemandangan yang menarik di tengah kota Blora.
Disamping sebagai wujud penghargaan pahlawan Blora juga sekaligus sebagai perkantoran dan perdagangan hasil home industri khas Blora.
Kemudian merubah Bekas Terminal lama Bis di Blora yang kumuh dan mangkrak, menjadi Kawasan Pertokoan Oleh-oleh Khas Blora yang lebih dikenal dengan nama Blok”T”.
Dan Berbagai pembangunan lainnya seperti Pertanian, Industri dan sarana Pendidikan, dll.
Untuk diingat diakhir jabatannya pada Periode lalu berdirilah pusat perbelanjaan modern “Luwes”.
Ini semata-mata tujuan utama Bupati Djoko Nugroho adalah menarik investor agar mau datang ke Blora.
Periode ke 2
Diawal pemerintahannya Periode keduanya Bupati Djoko Nugroho membangun sarana prasarana perkantoran yang cukup mentereng.
Hal itu dimaksud agar Birokrasi yang telah tertata dapat bekerja secara Profesional, dalam pelayanan pada Rakyatnya.
Disamping itu sampai saat ini pembangunan Blora cukup mentereng dilihat dari kacamata orang yang datang ke Blora.
Infrastruktur Jalan, Jembatan & Pertanian
Ditahun ini akhirnya Pembangunan yang dibilang vukup menakjubkan yakni berhasil diwujudkanya jembatan penghubung antara kelurahan Kedungjenar dan Kelurahan Beran.
Sebagaimana diketahui sejak Blora Berdiri ke 268 tahun kedua kelurahan  terpisah dengan Kali Lusi yang cukup lebar.Kemudian jembatan itu disebut Jembatan Jembar.
Sementara di pedesaan pembangunan infrastruktur jalan antar desa dan antar kecamatan dialokasikan anggaran yang lebih dari cukup (Melebihi pembangunan sector lainnya-red) setiap tahunnya.Sehingga sampai saat ini jalan pedesaan diwilayah kabupaten Blora sebagian besar sudah teraspal.
Bersamaan pembangunan Inftastruktur jalan juga diimbangi dengan pembangunan di bidang pertanian dan peternakan.
Pembangunan Embung, Saluran Irigasi dan pembinaan petani termasuk berbagai bantuan Alat Pertanian terus mengalir diakhir jabatannya.
Industri dan Pendidikan
Sebagai wujud janjinya saat kampanye lalu diantaranya menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Blora juga dapat terealisasi.
Diantarnya pembangunan Pabrik Gula di Todanan yang banyak menggunakan tenaga kerja di sekitar Pabrik itu berdiri.
Dengan adanya beberapa perusahan besar yang berdomisili di Blora inilah, sehingga dialokasikan anggaran pendidikan yang cukup.
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan diwujudkan olek Djoko Nugroho setiap tahunnya.
Termasuk juga pembangunan SMK Negeri Baru di Blora dengan tujuan menciptakan SDM Blora yang mampu membangun daerahnya sendiri.
Air Bersih & Kemarau
Permasalahan musim kemarau yang terkait air bersih yang sejak dulu melanda Blora, nampaknya ditahun depan akan teratasi.
Karena tahun ini pembangunan  Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) akan dilaksanakan dan akan terselesaikan di akhir tahun.  
Setelah Pemerintahan Djoko Nugroho lobi ke pusat, akhir Pemerintah pusat memberikan kepercayaan kepada Blora untuk menjadi lokasi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Dana proyek tersebut tergolong besar, yakni dianggarkan dalam APBN mencapai Rp 135 miliar.
Proyek SPAM strategis merupakan proyek dengan nominal anggaran terbesar di Indonesia.
Proyek SPAM tersebut akan memanfaatkan air dari Sungai Bengawan Solo yang mengalir di wilayah Kecamatan Cepu. Infrastruktur yang akan dibangun meliputi intake atau bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari badan air (sungai) di Kecamatan Cepu. 
Selain itu juga infrastruktur pengolahan air, jaringan pipa transmisi sejauh sekitar 40 kilometer dari Kecamatan Cepu menuju Kecamatan kota Blora dan sejumlah bagian lainnya.
Bidang Keagamaan
Pada Bulan lalu realisasi pembangunan Komplek Makam Sunan Pojok berhasil diwujudkan oleh Bupati Blora ke 27 itu, sehingga dapat menjadi tujuan wisata Religi di Blora.
Dan tahap berikutnya akan juga dipugar masjid Agung Blora, agar lebih tertata, tanpa menghilangkan arsitektur aslinya.
Destinasi Wisata Dan Penataan Kota
Mungkin beberapa orang ada yang mengganggap boros penggunaan APBD untuk memperindah obyek Wisata.
Namun tujuan dibalik pembangunan itu yakni untuk menciptakan peluang usaha bagi masyarakat Blora semata.
Lihat taman Tertonadi yang semula dibiarkan rusak dan sekarang telah berubah menjadi Indah dan tertata rapi.
Demikian juga Identitas Cepu yang sekarang terbangun megah dengan patung Arjuna Wiwaha yang elok.
Sementara penataan trotoar Kota Blora menjadi pemandangan yang terlihat apik bila dipandang.
Sehingga memang layak bila “Wis Wayahe Kuncara” melekat dihari Jadinya Kabupaten Blora ke 268 th ini. (Endah/Fendy/Agung/ADV)


Baca Model Cetak tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru