Mimpi CPNS _ tabloid INFOKU 47



Mimpi Calon PNS Segera Terwujud
Surat Keputusan Menpan tentang larangan merekrut PNS sampai dengan 31 Desember 2012 sudah dilalui.
Secara tidak langsung terhitung 1 Januari 2013 dilingkungan Pemkab Blora sudah dapat merekrut para calon PNS yang siap mengabdi di Kotanya sendiri.
Mimpi para CPNS yang disini sedang antri dan dikenal dengan K-2, tak lama lagi akan segera terwujud. Hanya tinggal menunggu jutlak dari pusat.
Tapi tahukan anda berapa Jumlah PNS di Indonesia secara Umum ? Merujuk hasil sensus penduduk yang mencantumkan orang Indonesia berusia di atas 17 tahun BPS tahun 2012 tercatat 120 juta orang.
Dari Jumlah itu, tercatat Kurang lebih 30 juta PNS di Indonesia.
Begitu menggebu-gebunya hasrat manusia Indonesia jadi PNS, paling tidak terungkapkan dari pernyataan anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat, Abdul Gaffar Patappe bahwa 80 persen honorer yang diusulkan jadi CPNS disinyalir titipan pejabat.
Maksudnya, tentu jalan tol untuk diangkat sebagai PNS bukan lagi hanya main duit (telah jadi rahasia umum namun mustahil dibuktikan, kecuali bila korban mengadu ke polisi, media serta lembaga hukum karena merasa dirugikan) akan tetapi sudah main memo, surat sakti dan tanda tangan terang-terangan pejabat.
Seberapa banyak tenaga honorer yang kini pasang ancang-ancang agar diterima sebagai CPNS lalu jadi PNS?
Lazimnya, tampil sebagai honorer telah merupakan langkah awal dari mimpi muluk jadi PNS.
Setiap honorer berambisi setengah mati melanjutkan sebagai CPNS lalu PNS dan untuk itu mereka siap berjuang habis-habisan termasuk berjuang dengan demo menuntut pengangkatan.
Anehnya PNS yang pensiun jumlahnya tak seberapa, sementara PNS yang diterima setiap tahun akan terus menambah kegemukan bobot aparatur.
Makin lebih celaka kalau hati kecil mereka yang berniat jadi PNS itu konon alasannya ketimbang menganggur sebab pekerjaan lain tak ada.
Bahkan yang paling celaka kalau niatnya agar bisa korupsi, sebab peluang korupsi bagi PNS sangat besar.
Beda sekali dengan karyawan swasta, kalau mereka nekad korupsi tentulah diburu-buru buser serta dibenamkan masuk penjara.
Mencermati kajian pakar manajemen Peter Drucker, salah-salah nanti PNS tidak saja jadi beban APBN/APBD melainkan membuat APBN/APBD tumpul total.
Sebenarnya sudah ada pameo sejak dulu yang menyebutkan, kalau pejabatnya berkumis otomatis jajaran PNS di bawahnya wajib berkumis, kalau tak berkumis langsung dimutasi.
Tapi yang jauh lebih penting bagi rakyat justru kualitas pelayanan dari PNS tersebut.
Disebutkan begitu, karena faktanya kualitas pelayanan PNS tak kunjung bermutu walau sudah lebih 15 tahun reformasi.
Kalaupun ada warga yang memuji pelayanan PNS, maka yang mengeluh justru beribu-ribu warga lainya.
Keluhan itu boleh jadi akibat ruas jalan rusak parah tak kunjung diperbaiki, atau guru dan dosen yang selalu bolos mengajar, atau gedung sekolah yang dibangun jauh dari kawasan pemukiman sementara transportasi tak ada, atau bertele-telenya pembuatan KTP, paspor, KK, BBNKB, akta nikah, sertifikat tanah dan sebagainya.
Keluhan warga boleh jadi menyangkut penanggulangan air limbah, air bersih, air banjir, lalu-lintas macet, dan padamnya listrik berhari-hari. Mujur saja listrik kini telah sembuh dan tidak lagi sakit-sakitan semenjak
Dahlan Iskan diangkat sebagai Dirut PLN. Eh, ternyata Dahlan Iskan bukan seorang PNS, tapi profesional dan kini melejit jadi Menteri Negara BUMN.
Selain itu, makin banyak PNS bermakna juga makin menghambat laju teknologi. Contohnya, suatu urusan pekerjaan yang seharusnya lebih mudah dengan adanya fasilitas teknologi, diperlambat birokrasi PNS yang sengaja diproses dari meja ke meja, dari ruangan ke ruangan.
Bila urusan tersebut ingin digesa cepat sang PNS berdalih hari Sabtu dan hari Ahad itu hari libur, urusan tak mungkin ditindaklanjuti.
Lantas bila diminta nomor telepon atasannya agar bisa bicara langsung, seenaknya dijawab rahasia atau tidak tahu padahal guna telepon untuk melancarkan setiap urusan. Akhirnya, terkonsentrasinya cita-cita untuk jadi PNS bisa juga merusak dunia usaha.
Oleh karena dunia usaha itu harus dilaksanakan sebagai plihan, sungguh-sungguh serius dan bukan sebagai kerja sampingan.
Sedangkan PNS kita masuk dalam dunia usaha sebagai kerja sampingan.
Pada skala kecil PNS itu menjual kangkung di pasar sebelum berangkat ke kantor dan pada skala besar PNS itu ikut bermain proyek.
Kalau memang ingin masuk dunia usaha kenapa harus gaji PNS, kan berarti bekerja setengah hati.
Semoga tilisan ini sebagai bekal para CPNS di Blora agar nantinya setelah diangkat bekerja secara Profesional di bidangnya masing-masing.
(Penulis Drs Ec Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi tabloid INFOKU – diolah dari berbagai Sumber)


Lebih lengkap baca model Tabloid
 
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru