Pilkada Blora - Topik 95



“KUBU” Melangkah menuju Pilkada Blora
INFOKU, BLORA- Pilkada Blora mendatang akan perang figur atau kepupuleran para calon dimata masyarakat.
Disamping itu dinamika kesiapan financial para calon akan mendominasi jalanya pilkada mendatang.
Sedangkan partai politik pengusung merupakan kendaraan para calon untuk menuju Blora 1 dan Blora 2 wajib dimiliki, Disamping melalui jalur Independen.
Satu langkah lebih awal menuju Pilkada Blora mendatang sudah diawali oleh pasangan yang berjuluk “KUBU”.
Hal itu diungkapkan Kusnanto minggu lalu saat dikonfirmasi Infoku, yang juga disaksikan lebih dari 20 masyarakat berbagai kalangan.
Menurut Kusnanto,  KUBU yang kepanjangan Kusnanto dan Abu Nafi merupakan gabungan yang saat ini ditunggu rakyat Blora.
“Koalisi Nasionalis (Golkar 8 Kursi DPRD) dan Agama (P3 : 5 Kursi DPRD) kami pikir yang saat ini dinantikan masyarakat untuk pimpin Blora mendatang,” katanya.
Menurut Kusnanto yang mantan Ketua Dewan periode lalu dan sekarang menjabat wakil ketua DPRD Blora, dirinya dan Abu Nafi akan bekerja sama membangun Blora kedepan yang tentunya lebih baik.
“Porsi kita memimpin Blora dengan hati yang iklas, Hati-hati, Ringan sama dijinjing berat sama dipikul,” ungkap Kusnanto.
Disamping itu menurutnya jabatan Bupati merupakan sarana untuk mensejahterakan rakyat.
“Jabatan Bupati Bukan tujuan tapi sarana untuk mensejahterakan rakyat, baik Petani, Pedagang, Pegawai mulai dari perdukuhan perdesaan maupun perkotaan, biar rakyat Wareg, Waras, Wasis, Wilujeng,” jelas Kusnanto
Sementara terpisah Abu Nafi saat dikonfirmasi membenarkan dirinya akan berpasangan dengan Kusnanto.
“Entah KUBU atau BUKU nanti yang akan memutuskan induk partai masing-masing, Saya dan Pak Kusnanto nantinya pasti tunduk apa yang diputuskan partai,” jelas Abu Nafi.
Beberapa kalangan menilai pasangan Kubu ini nampaknya aka ada kendala bila rekomendasi Abu Nafi sebagai orang kedua banyak pendukungnya yang akan meninggalkanya.
Para pendukung Abu Nafi tersebut mengatakan akan lari ke pasangan lain bila nantinya hanya ditetapkan sebagai orang kedua.
Sedangkan Kusnanto sendiri sangat yakin dirinya akan ditetapkan sebagai calon orang nomor satu oleh partainya dengan pertimbangan Jumlah Kursi dewan baik didaerah dan di pusat.
Pasangan Lain
Kandidat pasangan Cabup mendatang selain KUBU yakni Djoko Nugroho (Kokok) berpasangan Aminnudin ketua PKB Blora, yang deklarasinya secara resmi di Gedung NU pada Januari yang lalu (Suara Merdeka 27 Januarai 2015-red).
Sebelumnya Kokok panggilan akrab Djoko Nugroho telah dideklarasikan juga oleh partai Nasdem pada Rakerda DPD Nasdem Blora di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan lalu (tabloid INFOKU edisi 93-red).
Namun demikian pasangan Kokok-Amin ini dari berbagai sumber yang didapat Infoku juga ada kendala.
Ada kelompok pendukung Kokok yang menolak berpasangan dengan Aminnudin, dengan berbagai alas an.
Mereka akan dukung Kokok total asal bukan berpasangan dengan ketua PKB Blora itu.
PDIP dan Demokrat
Disisi lain partai Demokrat sebagai pemenang Pemilu Legislatif di kabupaten Bloradengan 8 Kursinya, tentunya DPP Partai Demokrat akan menuntut agar mencalonkan kadernya pada pilkada mendatang.
Nama muncul menguat sebagai calon Bupati partai Demokrat ketuanya yakni Bambang Susilo.
Namun tanpa mengurangi kehormatanya, populeritasnya Bambang Susilo di Blora masih kalah dibanding 3 nama yakni Kokok, Abu Nafi dan Kusnanto.
Sementara PDIP ini masih menunggu siapa yang terpilih sebagai Calon Bupati dari partai yang berlambang Banteng moncong putih ini.
Nama yang menguat di kalangan masyarakat adalah Kokok yang saat ini masih menjabat Bupati Blora.
KIH vs KMP
Bila Nantinya Djoko Nugroho (Kokok) direkomendasi  PDIP sebagai Cabupnya, maka HM Dasum atau Dwi Astutik akan mendampinginya.
Sedangkan Aminnudin sebelumnya dikandidatkan Wakil Bupati, dengan sendirinya akan tergusur karena kalah jumlah perolehan kursi DPRD-nya.
Sehingga koalisi yang diusung secara nasional yakni Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan terbentuik di Blora.PDIP, Nasdem dan PKB sedang Hanura nampaknya akan bergabung juga. 
Bila keadaan ini terjadi maka pada Pilkada Blora nantinya hanya 2 pasangan calon yang bersaing, karena Koalisi Merah Putih (KMP) di pusat tentunya tak mau kalah melihat keadaan ini.
KMP Pecah . . ?
Kandidat Kuat yang akan diusung KMP diprediksi Kusnanto (Golkar) dan Abu Nafi (PPP), bila dilihat kepopuleritas namanya di Blora dan kemungkinan juga didukung Gerindra
Lalu Partai  Demokrat akan dibawa kemana ?
DPP Partai Demokrat tentunya tak mau malu, karena partainya menang di Blora namun tidak maju pada Pilkada.
Diprediksi partai ini akan berkoalisi dengan PKS untuk mencalonkan pasangannya.
Andai dinamika ini terjadi maka Koalisi Merah Putih yang terbentuk secara nasional akan pecah.
Sehingga nantinya ada 3 pasangan Calon yang akan bersaing pada Pilkada Blora mendatang.(Endah/Agung)


Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik
kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru