Hasil Pangan Blora Melimpah



Kekayaan Hasil Pangan Blora yang Melimpah Perlu Kerja Keras
INFOKU, BLORA- Teryata kondisi geografis maupun keterbatasan sumber daya air bukan menjadi penghalang bagi Blora untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas.
Dengan kerja keras, keterbatasan itu bisa dikesampingkan. Sayur mayur dan buahanbuahan unggulan muncul di sejumlah desa dan menjadi kebanggaan.

Swasembada pangan pun bisa diraih. Keberhasilan tersebut memunculkan kepercayaan diri bagi masyarakat Blora. Dengan fasilitasi yang disediakan Pemkab Blora, para petani didorong meningkatkan hasil pertanian dengan beraneka produk pangan.
‘’Kunci dari keberhasilan di bidang pertanian ini adalah kerja sama dan kerja sunguh-sungguh. Jangan sampai menyerah kepada alam. Kita harus benarbenar bisa menggali potensi pertanian yang ada,’’ujar Bupati Djoko Nugroho, saat membuka pameran Gelar Potensi Pertanian Blora 2016 di Kawasan Blok T, Rabu lalu.
Pameran yang berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis, itu digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Ke- 36 dan menyambut Hari Jadi ke- 267 Kabupaten Blora.
Dengan mengusung tema Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian Pangan Kabupaten Blora, pameran diikuti 16 UPTDinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) dari 16 kecamatan di Blora.
Para peserta pun menampilkan produk pertanian yang menjadi unggulan dan bisa dikembangkan secara luas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Produk-produk itu seperti tanaman pangan, buah-buahan, umbi-umbian, rempah-rempah, produk olahan hingga bibit tanaman dipamerkan. Semua potensi pertanian itu ditampilkan dan ditata sedemikian rupa sehingga menarik masyarakat.
Tidak hanya untuk dilihat, melainkan juga dibeli dan dikembangkan. Stand Kecamatan Blora Kota misalnya. Stand itu menampilkan produk unggulan pertanian berupa waluh madu dan waluh orange kabucha, mulai dari bibit, buah, kandungan gizinya, hingga lengkap dengan berbagai bentuk olahannya.
Kecamatan Jepon menampilkan komoditas unggulan seperti bawang merah, cabai merah keriting, jeruk pamelo, umbi jalar, dan ketela pohon. Adapun pemanfaatan daun kelor untuk obat maupun produk makanan dan minuman ditampilkan di stand Kecamatan Kunduran.
‘’Begitu juga dengan stand pameran kecamatan lainnya, menampilkan produk unggulan masing-masing,’’kata Bupati.
Menurut Kokok panggilan akrab Bupati Blora ke 27 ini , ketahanan pangan di Blora cukup tangguh. Blora selama ini sukses bahkan surplus pajale (padi, jagung, kedelai). Pada 2015, pajale Blora masuk 10 besar Indonesia.
Sementara, di sektor peternakan, populasi sapi di Blora terbanyak di Jawa Tengah, sedangkan di tingkat nasional peringkat kedua setelah Bangkalan (Jatim).
Bupati juga menuturkan prestasi-prestasi Blora lainnya dalam pertanian. Menurutnya, ada tujuh komoditas pokok yang ada di Blora surplus semua. Komoditas itu adalah jagung, kedelai, padi, bawang merah, cabai merah, daging dan gula. Bahkan, mulai dua tahun ini, gudang Bulog yang tadinya diisi raskin dari luar daerah, disuplai dari Blora sendiri. ‘’Artinya, Blora sudah swasembada pangan.
Tinggal bagaimana tahun ini harus kita tingkatkan. Ini tidak gemen-gemen lho, kalau kita tidak sungguhsungguh, kita tak akan mendapat hasil seperti ini,’’tegas Bupati. Dalam sambutannya, Kepala Dintanbunakikan Reni Miharti mengatakan, gelar pameran ini merupakan perpaduan antara aspek pembangunan pertanian, pendidikan, seni budaya.
Semua potensi pertanian yang ada di Blora ditampilkan agar masyarakat lebih mengenali potensi daerahnya sehingga ikut bersemangat bercocok tanam. Dalam pameran tersebut, juga diserahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani berupa 181 traktor roda dua, tiga unit traktor roda empat. (Endah/AM)


Baca Model tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru